Aktivis GMNI Kecam Tindakan Represif Aparat dan Tuntut Keadilan atas Gugurnya Kawan Ojol Pejuang Demokrasi

Jakarta, 28 Agustus 2025 – Tragedi kembali mencoreng wajah demokrasi Indonesia. Seorang kawan Ojol, yang ikut serta dalam aksi demonstrasi hari ini di Jakarta, tewas setelah dilindas oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil rantis. Peristiwa ini bukan hanya sebuah insiden, melainkan bukti nyata bahwa praktik kekerasan negara terhadap rakyat masih terus berlangsung.

Bagi kami, Aktivis GMNI, gugurnya kawan Ojol adalah duka mendalam sekaligus tamparan keras bagi demokrasi Indonesia. Nyawa yang melayang hari ini adalah representasi dari kegagalan negara dalam melindungi rakyatnya. Aparat yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi alat represi yang merampas hak-hak rakyat.

Demokrasi semestinya memberi ruang kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, serta jaminan keselamatan bagi setiap warga negara yang menyampaikan aspirasi. Namun, yang kita saksikan hari ini adalah sebaliknya: kekerasan, ketakutan, dan korban jiwa.

Di tengah duka ini, kami, Aktivis GMNI, menegaskan dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa rakyat yang turun ke jalan. Demonstrasi yang dilakukan hari ini bukanlah tindakan tanpa makna, melainkan ekspresi murni dari keresahan rakyat terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil dan merugikan.

Demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin oleh UUD 1945, dan dalam sejarah bangsa ini, ia telah menjadi salah satu jalan sah untuk mendorong perubahan.

Rakyat yang turun ke jalan adalah wujud nyata bahwa demokrasi masih hidup, meski harus dibayar dengan risiko besar. Kami berdiri sepenuhnya bersama gerakan ini, karena perjuangan mereka adalah kelanjutan dari semangat Reformasi yang dulu juga kami perjuangkan dengan darah, air mata, dan pengorbanan.

“Kami tidak akan pernah tinggal diam ketika rakyat menjadi korban kekerasan negara. Gugurnya kawan Ojol adalah panggilan moral bagi kita semua untuk melawan praktik represif dan brutalitas aparat kepolisian. Demokrasi harus dibela, dan kami akan terus berada di barisan rakyat,”.

Atas dasar itu, kami, Aktivis GMNI, menyatakan sikap:

1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tewasnya kawan Ojol, pejuang demokrasi yang gugur dalam perjuangan menegakkan hak-hak rakyat.

2. Menuntut hukuman berat dan adil terhadap anggota Polri yang menabrak hingga menyebabkan meninggalnya kawan Ojol. Tidak boleh ada impunitas bagi aparat pelanggar hukum.

3. Mengecam keras tindakan brutal aparat dalam menghadapi demonstrasi rakyat. Kebebasan berpendapat adalah hak konstitusional yang harus dilindungi.

4. Menuntut Presiden segera mencopot Kapolri karena gagal mengendalikan situasi dan membiarkan aparat melakukan tindakan brutal yang mengakibatkan korban jiwa.

5. Aktivis GMNI berkomitmen penuh untuk terus bersama semua elemen bangsa untuk memperjuangkan demokrasi dan menolak segala bentuk pembungkaman, intimidasi, serta kekerasan dari negara.

6. Hentikan elit politik yang mempertontonkan kepongahan dan kesombongan yang kontradiktif dengan kondisi kesusahan rakyat sekarang.

Kematian kawan Ojol hari ini adalah pengingat keras bahwa demokrasi Indonesia masih dalam ancaman serius. Darahnya tidak akan sia-sia, melainkan menjadi api perjuangan yang terus menyala demi tegaknya keadilan dan kebebasan rakyat.

Jakarta. 29 Agustus 2025

1. GMNI Jaksel

2. GMNI Sijunjung

3. GMNI Bukittinggi

4. GMNI Bangka Belitung

5. GMNI Mataram

6. GMNI Kota Tegal

7. GMNI Padang Pariaman

8. GMNI Kutai Timur

9. ⁠GMNI Ciamis

10. ⁠GMNI Cirebon

11. GMNI Kota Tanggerang

12. GMNI Kabupaten Serang

13. GMNI Kota Samarinda

14. GMNI Jakarta Pusat

15. GMNI Palembang

16. GMNI Ogan Ilir

17. GMNI Malang

18. GMNI Pematangsiantar

19. GMNI Tanah Datar

20. GMNI Riau

21. GMNI Pekanbaru

22. GMNI Bengkalis

23. GMNI Rokan Hulu

24. GMNI Inhil

25. GMNI Kab. Tangerang

26. GMNI Kota Bekasi

27. GMNI Kab. Bekasi

28. GMNI Kab. Lahat

29. GmnI Batam

30. GMNI Sulawesi Barat

31. GMNI Buru

32. GMNI Temanggung

33. GMNI Kendari

34. GMNI JENEPONTO

35. GMNI Morowali

36. GMNI ACEH TENGAH

37. GMNI BAUBAU

38. GMNI KAB.SORONG

39. GMNI MAMASA

40. ⁠GmnI Kota Sorong

41. ⁠GMNI KAB.INDRAMAYU

42. GMNI Paser

43. GMNI TOJO UNA-UNA

44. GMNI GARUT

45. GmnI OKU

46. GMNI MAMUJU TENGAH

47. GMNI MANADO

48. GMNI KEFAMENANU

49. GMNI BENER MERIAH

50. GMNI Halmahera Utara

51. GMNI Jakarta Barat

52. GMNI Tuban

53. GMNI Langkat

54. ⁠GMNI Lombok Timur

55. ⁠GMNI Surabaya

56. GMNI Banyuwangi

57. ⁠GMNI Jombang

58. GMNI KAB.MIMIKA -PAPUA TENGAH

59. GMNI BUOL

60. GMNI Ende

61. GMNI Bulungan

62. GMNI Jakarta Timur

63. GMNI NGADA

64. GMNI Majene

65. GMNI Bangkalan

66. GMNI Bojonegoro

67. GMNI SUMSEL

68. GMNI Kab. Brebes

69. GMNI Tanjungpinang

70. GMNI Malang Raya

71. ⁠GMNI JAWA TIMUR

72. GMNI LINGGA

73. ⁠GMNI PROBOLINGGO

74. GMNI Tanggerang Selatan

75. GMNI Mamuju

76. ⁠GMNI Sumatera Barat

77. GMNI Mojokerto

78. GMNI Yogyakarta

79. ⁠GMNI Jember

80. GMNI SAMPANG

81. GMNI KABUPATEN BIMA

82. GMNI BANTAENG

83. GMNI PANGKEP

84. ⁠GMNI PAMEKASAN

85. DPD DKI Jakarta

86. ⁠GMNI Kediri

87. GMNI Kota Pariaman

88. ⁠GMNI Balikpapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jalan Demokrasi