Payung Hitam Kamisan Tegaskan Luka Tak Pernah Sembuh Tanpa Keadilan

Kamis, 17 Juli 2025

Sore itu langit Jakarta agak sedikit muram. Awan hitam mencoba menyelimuti sinar matahari. Namun sekelompok orang datang dengan bermodalkan kemanusiaan berdiri di depan Istana Merdeka. Mereka menyuarakan suara yang tidak pernah terdengar di dalam Istana. Suara itu lebih Ikhlas dan tulus ketimbang suara yang ada di dalam Istana.

Poster-poster mulai dibentangkan, barisan mulai dirapatkan, harapan-harapan mulai dilangitkan, memberikan pertanda bahwa ada jiwa yang masih belum mendapatkan keadilan. Refleksi mulai disuarakan, mata manusia tertuju pada satu hal, yaitu ada tragedi kelam yang masih menyimpan luka.

Yang lebih mengiris hati ialah, negara mulai menghapus tragedi kelam tersebut dari ingatan Bangsa Indonesia untuk sebuah nama yang sangat bengis dan kejam. 869 kali Aksi Kamisan dilakukan, namun itu tak cukup membuka mata hati para penguasa. Mereka selalu memproduksi kejahatan setiap harinya melalui tangan-tangannya yang tersebar di berbagai daerah.

Hari Keadilan Internasional menjadi momentum untuk terus memercikan api perjuangan dalam merebut keadilan dan merawat solidaritas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *